23 Desember 2012

Dapatkah Nyamuk Menularkan HIV?

Nyamuk merupakan inang perantara atau vektor dari banyak penyakit berbahaya. Sebut saja demam berdarah, malaria, kaki gajah, dan lainnya. Muncul sebuah pertanyaan di kalangan masyarakat, jika nyamuk menghisap darah dan menjadi vektor penularan infeksi, apakah nyamuk juga dapat menjadi agen infeksi HIV/AIDS?
Untuk menjawabnya, mari menelaah beberapa teori mekanisme penularan penyakit dengan perantaraan nyamuk, sehingga wajar jika muncul pemikiran bahwa nyamuk juga dapat menjadi vektor penularan HIV.
Ada tiga teori mekanisme yang cukup logis untuk mengaitkan serangga pengisap darah seperti nyamuk untuk menularkan HIV:
1. Teori pertama, seekor nyamuk memulai siklusnya dengan mengisap darah seorang pengidap HIV dan menelan virus tersebut bersama darah si penderita. Setelah kenyang, nyamuk ini kemudian pulang ke sarangnya, tanpa pindah ke korban selanjutnya. Virus yang terhisap ini masuk ke dalam tubuh, dan bertahan dalam tubuh nyamuk tersebut, virus kemudian berkembang biak dan setelah itu pindah ke dalam kelenjar air liur (salivary gland).
Nyamuk yang terinfeksi HIV ini kemudian mencari korban selanjutnya untuk dihisap darahnya. Korban selanjutnya ini bisa saja seseorang yang bersih dari HIV, namun saat nyamuk menghisap darah orang ini virus HIV yang ada dalam kelenjar air liur nyamuk tersebut ikut masuk ke dalam tubuh orang tadi. Mekanisme yang pertama ini digunakan oleh sebagian besar parasit dalam nyamuk, seperti malaria, demam berdarah dan sejenisnya. Read More ...

Teori Evolusi Biologi


Alexander Oparin adalah Ilmuwan Rusia. Didalam bukunya yang berjudul The Origin of Life(Asal Usul Kehidupan). Oparin menyatakan bahwa paad suatu ketika atmosfer bumi kaya akan senyawa uap air, CO2, CH4, NH3, dan Hidrogen. Karena adanya energi radiasi benda-benda angkasa yang amat kuat, seperti sinar Ultraviolet, memungkinkan senyawa-senyawa sederhana tersebut membentuk senyawa organik atau senyawa hidrokarbon yang lebih kompleks. Proses reaksi tersebut berlangsung dilautan.

Senyawa kompleks yang mula-mula terbentuk diperkirakan senyawa aseperti Alkohol (H2H5OH), dan senyawa asam amino yang paling sederhana. Selama berjuta-juta tahun, senyawa sederhana tersebut bereaksi membenrtk senyawa yang lebih kompleks, Gliserin, Asam organik, Purin dan Pirimidin. Senyawa kompleks tersebut merupakan bahan pembentuk sel.

Menurut Oparin senyawa kompleks tersebut sangat berlimpah dilautan maupun di permukaan daratan. Adanya energi yang berlimpah, misalnya sinar Ultraviolet, dalam jangka waktu yang amat panjang memungkinkan lautan menjadi timbunan senyawa organik yang merupakan sop purba atau Sop Primordial. Read More ...

17 Desember 2012

Donor Darah


Donor Darah secara medis berarti pengambilan Darah dari si Pendonor dalam Ruang penyadapan yang ada di PMI (palang merah indonesia). banyaknya darah yang diambil adalah satu kantung yang berisi 350 cc. Dari segi sosial Donor Darah adalah aksi peduli sosial yang dilakukan seseorang tanpa mengharapkan imbalan apa apa.
Bagi kita yang memiliki badan sehat atau orang yang memiliki masalah Obesitas (kelebihan berat badan) dianjurkan untuk melakukan aksi sosial ini. Meskipun aksi ini menyumbangkan  sesuatu yang berharga dari diri kita, Tapi kegiatan ini juga memiliki manfaat untuk diri kita, Diantaranya : 
1.      Mengurangi resiko penyakit jantung
Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar zat besi di dalam tubuh, akan memicu timbulnya penyakit jantung. Zat besi terlibat di dalam proses pembakaran kolesterol, dan ini bisa menggangu fungsi pembuluh arteri. Melakukan donor darah akan mengurangi akumulasi zat besi dalam tubuh. Ini secara tidak langsung akan membuat tubuh anda lebih sehat dan bugar. Jika anda rutin melakukannya, donor darah bisa mengurangi resiko panyakit jantung hingga 30%. Read More ...
 

Part's Of Me. Design By: SkinCorner